Jumat, 27 Juli 2012

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGAWAS PERTANDINGAN (AFC)



I.            TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGAWAS PERTANDINGAN
        (AFC MATCH ORGANIZATION, 2002)
       
AFC menunjuk Pengawas Pertandingan (PP) untuk setiap pertandingan kompetisi, PP adalah perwakilan ofisial AFC dalam pertandingan dan akan melaporkan hasil tugasnya.

Untuk kejadian-kejadian tertentu, masing-masing komite AFC terkait harus menulis Laporan Wasit, Laporan PP dan atau Inspektur Wasit.

TANGGUNG JAWAB PENGAWAS PERTANDINGAN (PP)
Commissioners Responsibility

1.         PP harus tiba ditempat pertandingan dua hari sebelum pertandingan pertama digelar dan melakukan koordinasi dengan Koordinator Pertandingan dan Inspektur Wasit guna mendiskusikan tentang rencana pelaksanaan pertandingan.
2.         PP harus menghadiri Rapat Panpel dan Keamanan sehari sebelum pertandingan atau pada waktu pagi hari pertandingan.  Sebelum Pertemuan Wasit, Inspektur Wasit, Koordinator Pertandingan dan Pengawas Pertandingan harus membuat ulasan singkat sekilas tentang Lapangan Pertandingan, Ruang Wasit, Kantor, Ruang Doping Control, Ruang Ganti pemain dll.
3.         PP harus tiba di Stadion paling lambat 90 menit sebelum kick off dimulai.
4.         PP harus terlebih dahulu memeriksa lapangan pertandingan bersama Inspektur Wasit, Wasit dan Koordinator Pertandingan sekaligus memutuskan apakah ada hal-hal yang harus perlu diperbaiki.
5.         PP kemudian harus memeriksa hal-hal ini dengan bantuan Pihak Keamanan Panitia dan Koordinator Pertandingan :
-         Pengaturan keamanan stadion
-         Fasilitas Medis
-         Pemeriksaan keamanan pada setiap pintu masuk
-         Unit Komando Polisi
-         Penempatan unit-unit keamanan lainnya.
-         Sistem komunikasi radio antara pejabat-pejabat penting kepanitian.
6.         PP harus selalu membawa alat radio komunikasi kemana saja pergi untuk memudahkan melakukan komunikasi dengan Koordinator Pertandingan dan Perwira Keamanan apabila terjadi kasus-kasus yang dianggap serius.
7.         65 menit sebelum kick off, PP harus mengunjungi Kesebelasan di Ruang Ganti bersama dengan Koordinator Pertandingan dan menjelaskan kepada Ofisial dan atau Kapten bahwa :
-         Pemain yang melanggar peraturan tidak akan ditoleransi
-         Wasit dan Komisi Disiplin AFC menindaklanjtui pemain-pemain yang bersalah dan berlaku tidak sportif.
-         Fair Play harus ditegakkan
-         Ofisial yang menempati bangku cadangan harus berlaku sopan dan menghormati Wasit dan Kesebelasan Lawan.
8.         Warna Kostim yang telah ditentukan mengikat bagi setiap Kesebelasan, apabila wasit melaporkan adanya pelanggaran dalam warna kostim, PP harus memutuskan Kesebelasan yang mana harus menyesuaikan warnanya.  Keputusan definitif harus dilaporkan kepada masing-masing ofisial Kesebelasan.
9.         PP harus mengunjungi para wasit di Ruang Ganti dan menyampaikan kepada mereka untuk melaporkan segala yang terjadi didalam maupun diluar lapangan.
10.      Selama pertandingan, PP harus menempati tempat duduk di VIP Box, untuk dapat melakukan pengalihan secara jelas dengan jangkauan luas sekitar Stadion, PP kemudian harus menempati posisi yang mudah untuk akses bila terjadi kesulitan dilapangan dan atau diluar lapangan dengan kebebasan bergerak dan tidak terganggu.  PP disarankan untuk mengingat rute dari tempat duduk ke ruang ganti dan lapangan sebagai antisipasi dalam hal emergency.  Inspektur Wasit harus duduk di dekat PP untuk memudahkan melakukan komunikasi langsung.
11.      Selama Istirahat, apabila jarak ke ruang doping kontrol tidak begitu sulit, PP harus membantu dokter yang bertanggung jawab masalah  doping untuk mengawasi pengambilan sample-sample test doping.  Setelah pertandingan, PP harus mengawasi prosedur test doping.
12.      Setelah pertandingan, PP harus mengunjungi Kamar Ganti masing-masing Kesebelasan dan Wasit, untuk memastikan apakah ada protes yang akan disampaikan.
13.      PP harus menggunakan form resmi yang diberikan sebelum pertandingan untuk membuat laporan setelah pertandingan, PP harus menyesuaikan dan secara pribadi menyampaikan laporan kepada Koordinator Pertandingan dalam amplop khusus yang disediakan.

Dengan demikian PP yang ditugaskan oleh Organisasi Penyelenggara Kompetisi dapat mengambil segala keputusan yang dianggap perlu dalam hal yang ada kaitannya dengan pertandingan, sebagai wakil tertinggi dari  Organisasi Penyelenggara Kompetisi sesuai ketentuan/Peraturan yang berlaku.




URAIAN KERJA PP PADA PERTANDINGAN TURNAMEN KANDANG



I.           URAIAN KERJA SAAT MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI  PENGAWAS PERTANDINGAN PADA PERTANDINGAN TURNAMEN KANDANG LIGA AMATIR (2006, Moh. Achwani)

Tugas Pengawas Pertandingan (PP) secara garis besarnya baik pada pertandingan Home & Away (Kandang dan Tandang) maupun Turnamen Kandang pada umumnya memiliki persamaan, terutama didalam ha tugas kewajiban dan hak sebagai Pengawas Pertandingan.  Tetapi pertandingan juga memiliki perbedaan, seperti pada pertandingan Kandang dan Tandang, PP yang bersangkutan hanya bertugas satu kali pada hari sesuai jadwal pertandingan.  Sedangkan pada pertandingan Turnamen Kandang, PP yang bersangkutan bisa bertugas dalam beberapa hari dan beberapa kali pertandingan sesuai jadwal.

Perbedaan lainnya ialah pada kuantitas pembuatan laporan, bila pada pertandingan kandang dan tandang PP yang bertugas cukup membuat laporan satu kali.  Maka pada pertandingan Turnamen Kandang PP yang bertugas harus membuat laporan beberapa kali sesuai jumlah pertandingan yang dilaksanakan, walau materi laporan yang dibuat sebenarnya sama saja.

Hari kedatangan dan kepulangan PP baik pada pertandingan Kandang dan Tandang maupun Turnamen Kandang juga sama saja, tiba di kota tempat bertugas sehari sebelum dimulainya pertandingan dan pulang kembali ke kota asalnya sehari setelah pertandingan usai (walau lamanya hari bertugas lebih lama bagi yang bertugas pada pertandingan Turnamen Kandang).  Yang lainnya sama saja, misalnya begitu tiba dikota tempat pertandingan, segera melapor kedatangannya ke Panpel Pertandingan setempat.  Dilanjutkan melakukan Pertemuan dengan Panpel yang bersangkutan, untuk mendapatkan informasi tentang semua aspek persiapan menghadapi pertandingan, seperti tentang kedatangan aparat/perangkat pertandingan maupun Kesebelasan peserta dan alamat tempat menginapnya, jumlah petugas keamanan, kesehatan dan petugas Panpel yang dipersiapkan dan informasi lainnya yang dipandang perlu.  Termasuk hal lainnya, bila bertugas pada pertandingan kompetisi kelompok usia ialah pelaksanaan skrining pemain. Kemudian menanyakan waktu dan tempat pelaksanaan Pertemuan Teknik.

Setelah itu bersama wasit memeriksa kondisi stadion yang akan dipergunakan sebagai tempat pertandingan (buat laporan hasil pengamatan tentang kondisi Stadion yang dilihatnya dengan menggunakan form Inspeksi Stadion, dan buat kesimpulan laik atau tidak/belum laik), selanjutnya pemeriksaan Stadion pada pertandingan Turnamen Kandang ini dapat dilakukan disetiap pagi di hari pertandingan.

Kemudian mengunjungi tempat menginap semua Kesebelasan peserta, untuk mengecek apakah akomodasi penginapan yang ditempatinya cukup memadai, apakah setiap Kesebelasan sudah mendapatkan LO dan Petugas Keamanan yang bertugas melekat di Hotel masing-masing.  Apakah kendaraan Bus dan kendaraan kecil yang disediakan bagi setiap Kesebelasan sudah tersedia.  Apakah mereka sudah mendapatkan kesempatan uji coba lapangan di stadion tempat pertandingan dan apakah  sudah mendapatkan jadwal latihan bagi Kesebelasannya, juga apakah pemainnya sudah mendapatkan pengesahan dari PSSI (untuk Kompetisi Amatir).

Memimpin Pertemuan Teknik pada waktunya dan harus dihadiri oleh orang-orang yang berkepentingan, seperti Manajer atau wakilnya, Pelatih atau Asistenya, Ketua Panpel atau wakilnya, seksi-seksi keamanan, kesehatan, Humas dan seksi-seksi lainnya yang dipandang perlu serta perangkat pertandingan.  Bila tidak atau belum dihadiri pribadi yang dimaksud, Pertemuan Teknik dapat ditunda sampai waktu tertentu, menunggu kedatangan yang bersangkutan, atau ditunda paling lambat 6 jam sebelum pertandingan pertama dimulai.

Pada pertandingan Turnamen Kandang, bila seandainya harus dilakukan skrining atau Drawing/Undian Jadwal Pertandingan, maka pelaksanaanya harus dilakukan sebelum Pertemuan Teknik berlangsung. Dan Bila Pengesahan Pemain menurut ketentuan dilakukan oleh Pengurus PSSI, maka harus dinyatakan oleh PP pada Pertemuan Teknik, bahwa pemain yang syah dan dapat turun bertanding memperkuat Kesebelasannya masing-masing, ialah yang telah mendapat penghesahan dari pengurus Pusat PSSI, paling lambat disahkan menjelang pertandingan pertama atau pertandingan berikutnya bagi setiap Kesebelasan yang bersangkutan.  Kecuali kalau menurut ketentuan pengesahan pemain langsung dilakukan pada saat Pertemuan Teknik seperti yang berlaku pada kompetisi Kelompok Usia, maka pengesahan pemain dapat dilakukan oleh PP yang bertugas selaku Pimpinan Pertemuan Teknik.

Bila PP yang ditugskan pada pertandingan Turnamen Kandang lebih dari satu orang, maka Pimpinan Pertemuan Teknik dapat dilakukan oleh seorang PP dari PP berdasarkan kesepakatan diantara PP yang bertugas. Dan penugasan PP pada setiap pertandingan juga bisa dilakukan secara bergantian, atau yang lainnya bertindak sebagai pembantu PP.

Pada pertandingan Turnamen Kandang biasanya PP didampingi Inspektur Wasit (IW) yang betugas mengawasi, menilai kinerja Wasit, Asisten Wasit dan Wasit Cadangan (Ofisial keempat) didalam setiap pertandingan, serta Panitia Disiplin yang bertugas mewujudkan dan memelihara suasana tunduk dan patuh pada peraturan-peraturan, keputusan-keputusan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan PSSI serta berpedoman pada peraturan-peraturan dari FIFA/AFC.

Kehadiran IW akan meringankan tugas PP, karena PP tidak lagi dibebani tugs seperti memberi saran, pengamatan dan menilai Wasit/Asisten Wasit yang memimpin pertandingan serta Wasit Cadangan (ofisial keempat).  Tugas tersebut dibebankan kepada IW yang bersangkutan bersama-sama PP.

Walau sudah ada pembagian diantara aparat/perangkat pertandingan yang ditugaskan namun tetap bertindak sebagai koordinator aparat/perangkat pertandingan yang bertugas ditempat tersebut.  Tetap bertanggung jawab atas kelancaran, ketertiban jalannya pertandingan, terutama dari segi teknis pelaksanaan  pertandingan, termasuk mencatat pemain yang terkena KK dan KM, membuat klasemen bersama IW, dll.

Didalam menjalankan tugasnya PP harus bekerjasama erat, berkomunikasi dan berkoordinasi dengan semua aparat/perangkat pertandingan yang ditugaskan di tempat yang sama dan tentunya juga dengan Tuan Rumah Penyelenggara Pertandingan setempat, kemudian melakukan hal yang sama dengan pihak keamanan, kesehatan lainnya yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pertandingan.

Selain itu juga PP harus melakukan komunikasi dan koordinasi disetiap saat yang diperlukan dengan pengurus Pusat PSSI, up, Bidang Pembinaan/Depertemen Kompetisi/Direktur Kompetisi (sekarang  BLAI-PSSI).

Demikian pula halnya dengan Panitia Disiplin (Pandis) setempat, PP harus bekerjasama dan membantu Pandis, terutama bila terjadi kasus, PP harus segera membuat laporan khusus selengkapnya kepada Pandis sebsgai salah satu bahan untuk sidang Pandis.  Dan pada saatnya PP harus memberi keterangan atau penjelasan lebih jauh atas laporan yang dibuatnya disidang Pandis yang diadakan untuk keperluan itu, yang membahas dan memutuskan kasus yang timbul pada saat berlangsungnya pertandingan Turnamen Kandang di tempat tersebut.

Setiap menjelang pertandigan dimulai, PP harus dapat pula memimpin prosesi kedua Kesebelasan bersama para Wasit memasuki lapangan.  Dengan mengindahkan urutan waktu menuju kick off, yang secara ringkasnya seperti sebagai berikut :

60           Menit sebelum Pertandingan mengunjungi kedua Kesebelasan, memastikan DSP tidak ada perubahan, bila sudah benar minta tanda tangan Manajer Kesebelasan ybs.
40-20  Menit sebelum Pertandingan, pemanasan kedua Kesebelasan yang akan bertanding (Penjaga Gawang 5 menit sebelumnya).
15           Menit sebelum pertandingan, para Wasit memeriksa lapangan.
10           Menit sebelum pertandingan, kedua Kesebelasan dipanggil untuk bersiap dipinggir lapang pemeriksaan perlengkapan pemain oleh Wasit.
7              Menit sebelum pertandingan, kedua Kesebelasan memasuki lapangan diiringi lagu FIFA ANTHEM.
Urutan iring-iringan memasuki lapangan :
-         Bendera Fair Play
-         PP (hanya sampai pinggir lapangan)
-         Para Wasit
-         Kedua Kesebelasan
Kedua Kesebelasan berjajar dimuka Tribune Barat
(Kesebelasan A/atau Tuan Rumah disebelah Utara)
(Kesebelasan disebelah Selatan)
Bersalaman, Kesebelasan B mendatangi Kesebelasan A
Photo masing-masing Kesebelasan
Tos/Tukar Vandel
Pertandingan dimulai
Untuk mewujudkan kerjasama, komunikasi dan koordinasi tersebut, PP harus mengadakan Pertemuan Evaluasi Harian setiap usai pertandingan, dengan semua aparat/perangkat pertandingan yang sama-sama bertugas di tempat yang sama.  Dengan tujuan untuk mengevaluasi semua tugas yang telah dilaksanakan sebelumnya,  melakukan upaya perbaikan-perbaikan yang diperlukan dan mempersiapkan atau merencanakan Teknis Pertandingan serta Perwasitan yang lebih baik lagi atau lebih matang lagi dari sebelumnya.

Himpunan laporan yang harus dibuat PP yang bertugas, meliputi sebelum dan sesudah pertandingan ialah sebagai berikut :

SEBELUM PERTANDINGAN

1.         Inspeksi Stadion
2.         Agenda Pertemuan Teknik
3.         Daftar Hadir
4.         Berita Acara Pertemuan Teknik
5.         Ofisial dan Pemain yang duduk dibangku cadangan  (maksimum 14 orang)
6.         DSP (Daftar Susunan Pemain)
Catatan : Nomor 1, 2, 3, 4 hanya dibuat satu kali sebelum pertandingan pertama pada Turnamen Kandang. Nomor 5 dan 6 dibuat setiap kali sebelum pertandingan. (sesudah pertandingan)
7.         Laporan Harian
8.         Laporan Pertandingan
9.            Laporan Pengawas Pertandingan (khusus penilaian terhadap para Wasit yang bertugas, kordinasikan dengan IW).
10.        Laporan Khusus (bila ada kejadian khusus)
11.        Ringkasan Laporan Pertandingan.
12.        Analisa Pertandingan.
13.        Penilaian Fair Play.

(Penilaian Khusus Pembuatan Laporan)
1).     Kelengkapan Pembuatan Laporan PP)
2).     Kerapian Tulisan (Tulisan Cetak)
3).     Penjilidan (pada pertandingan Turnamen Kandang dilakukan setelah usai seluruh pertandingan).

Didalam pembuatan laporanm setiap PP harus membuat Laporan secara lengkap, baik yang menyangkut hal-hal yang terjadi sebelum-selama dan sesudah pertandingan.  Semuanya harus terangkum.  Didalam Laporan, dibuat sesuai kejadian yang sebenarnya atau apa adanya, sesuai dengan apa yang dilihat maupun didengar dari pihak-pihak yang berkompeten.

Laporan Harian harus dikirim segera pada sore/malam hari setelah usai pertandingan, laporan lainnya dikirim melalui Pos keesokan harinya, untuk kompetisi Tingkat Nasional seperti Kompetisi PSSI Liga Amatir dialamatkan ke Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI-PSSI). Untuk lebih memahami tugas PP, berikut ini disampaikan Tugas dan Hak PP. Dan untuk mewujudkan saling pengertian diantara para aparat/perangkat pertandingan yang bertugas pada pertandingan Home Tounament, disampaikan pula Tugas dan Kewajiban mitra kerja PP, seperti Tugas dalam Pasal Peraturan Umum Pertandingan PSSI. Untuk lebih jelasnya terutama bagi PP yang bertugas, agar membaca dan mempelajari selengkapnya  Peraturan  Khusus Pertandingan Kompetisi PSSI dimaksud.


URAIAN KERJA PP PADA PERTANDINGAN KANDANG-TANDANG LIGA AMATIR



I.           URAIAN KERJA SAAT MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI  PENGAWAS PERTANDINAN PADA PERTANDINGAN KANDANG-TANDANG LIGA AMATIR (2004, Moh. Achwani)

(I)   SEHARI SEBELUM PERTANDINGAN
1.       Setiba dikota tempat bertugas segera melapor kepada Sekretariat Panpel Pertandingan/Klub Tuan Rumah Penyelenggara Pertandingan setempat :
a.     Melaporkan diri atas kedatangannya di kota tempat bertugas (sesuai surat penugasan PSSI), sekaligus mengecek kedatangan para Wasit, Asisten Wasit dan Wasit Cadangan.  Sebaiknya tiba di kota tujuan pada siang hari agar memiliki cukup waktu persiapan mengahadapi pertandingan keesokan harinya.
b.    Apabila sampai dengan waktu yang telah ditentukan Wasit dan AW 1I berhalangan hadir, maka kedudukan Wasit digantikan oleh AW II.  Kemudian AW II dan Wasit Cadangan ditunjuk oleh Pengawas Pertandingan setelah berkonsultasi dengan Pengurus Pusat PSSI/Pengda PSSI setempat/Perserikatan dan penggantinya diberitahukan kepada kedua Kesebelasan yang akan bertanding.
c.     Menanyakan dan mencatat alamat hotel tempat menginap Perangkat Pertandingan dan alamat hotel tempat menginap Kesebelasan tamu maupun Kesebelasan Tuan Rumah.  Menanyakan dan mencatat waktu dan tempat Pertemuan Teknik serta waktu dan tempat pertandingan serta waktu yang diberikan untuk pengenalan lapang bagi Kesebelasan tamu (Pada saat Kesebelasan tamu melakukan pengenalan lapangan ada baiknya Pengawas Pertandingan ikut menyaksikan).  Khusus untuk persiapan Pertemuan Teknik, Kepada Panpel Pertandingan setempat agar memastikan bahwa yang akan hadir atau yang diundang adalah orang-orang yang memenuhi kapasitas, selain Pengawas Pertandingan dan para wasit yaitu : Manajer Kesebelasan atau Wakilnya/Asistennya yang memiliki kewenangan untuk memutuskan, Pelatih dan Asistennya yang memiliki kewenangan untuk memutuskan, Ketua Panpel, Seksi Keamanan, Seksi Kesehatan, Seksi Humas, Seksi-seksi lain yang dianggap perlu, Perwira POLRI yang dutugaskan sebagai Perwira Pelaksana Keamanan Pertandingan.
Catatan : Pada saat Pertemuan Teknik kedua Kesebelasan harus membawa 2 set kostim, yang akan dipergunakan dan cadangan.  Panpel Pertandingan setempat harus memperlihatkan bola yang akan dipergunakan.
d.    Menanyakan dan mencatat kesiapan Panpel Pertandingan untuk melaksanakan pertandingan esok hari.  Seperti persiapan yang menyangkut penunjukan RS rujukan, Ambulance, dokter dan paramedis yang akan ditugaskan, jumlah personil keamanan yang dilibatkan berikut rencana pengamanannya termasuk pengamanan kedua Kesebelasan yang akan bertanding dan pengamanan bagi Perangkat Pertandingan, berapa banyak petugas pintu masuk dan pemegang kunci yang bertugas, pintu masuk stadion dibuka pukul berapa, ditutup pukul berapa dan dibuka kembali berapa menit sebelum selesai pertandingan, penyediaan pemadam kebakaran.  Dan hal lain yang perlu ditanyakan dan dicatat, seperti hal-hal yang menyangkut PERSYARATAN MENJADI PENYELENGGARA PERTANDIGAN  dan KEWAJIBAN TUAN RUMAH PENYELENGGARA PERTANDINGAN sebagaimana diatur pada PERATURAN UMUM PERTANDINGAN PSSI dan PERATURAN KHUSUS PERTANDINGAN menurut jenjang kompetisinya masing-masing.
e.     Untuk keperluan pengecekan kesiapan Panpel Pertandingan, bila perlu Pengawas Pertandingan dapat melakukan Rapat tersendiri dengan Panpel Pertandingan setempat sehingga dapat mengumpulkan banyak informasi yang diperlukan termasuk untuk mengetahui situasi dan kondisi menjelang dilaksanakannya pertandingan.  Dan pengecekan kesiapan Panpel yang bersangkutan dapat dilakukan dengan membuat Daftar Pengecekan (Check List).  Pengawas Pertandingan perlu juga mengadakan pertemuan tersendiri dengan para wasit untuk menyamakan pemahaman atas tugas-tugas yang akan dilaksanakan terutama didalam menegakan peraturan dan fair play.
2.       Meninjau Stadion tempat pertandingan didampingi Ketua Panpel, untuk dilihat kondisinya apakah laik atau tidak untuk dipergunakan sebagai tempat pertandingan dikeesokan harinya, gunakan form INSPEKSI STADION.  Periksa dengan benar sarana fasilitas Stadion seperti lapangan permainan, pagar pembatas, tribun, ruang dibawah tribun (Ruang Ganti Pakaian Kesebelasan maupun Wasit, Ruang Kesehatan, Ruang Media, Ruang Sekretariat), Bangku Cadangan, Lampu Penerangan (bila ada), Scoring Board, Papan Penggantian Pemain, Sound System, Pintu Masuk, Loket Penjualan Tiket.  Cek juga apakah penempatan label nama disetiap  Ruangan dibawah Tribun dan Bangku Cadangan (Kesebelasan A dan B) sudah dipasang, memeriksa materi sponsor seperti A board, Umbul-umbul atau sejenisnya, kemudian meminta informasi siapa petugas/penanggung jawab Pintu Masuk, pemegang kunci, Papan Scoring Board, Lampu Penerangan, Anak Gawang, Bendera Fair Play, CD FIFA ANTHEM dan lainnya.  Dimana dari hasil peninjauannya itu bila sekiranya ada yang perlu segera diperbaiki, diganti, dihilangkan atau digeser letaknya agar disampaikan secepatnya kepada Panpel yang bersangkutan untuk ditangani pada kesempatan pertama.  Bila diperlukan laporkan segera ke PSSI atas hasil peninjauannya.
3.      Mengunjungi Hotel  tempat menginap kedua Kesebelasan yang akan bertanding terutama Kesebelasan tamu didampingi Ketua Panpel, cek apakah Kesebelasan yang bersangkutan dijempat pada saat tiba dikota tempat pertandingan, pastikan apakah ditempat menginapnya sudah ditempatkan personil LO dari Panpel dan Personil keamanan dari POLRI (pengamanan melekat), apakah sudah disediakan kendaraan bus untuk keperluan transportasi ketempat latihan maupun maupun pertandingan (pulang pergi), kendaraan kecil untuk keperluan transportasi ketempat Pertemuan Teknik (pulang pergi).
4.      Menghadiri dan memimpin Pertemuan Teknik, dengan mengecek terlebih dahulu absensi sebelum Pertemuan Teknik dimulai, apakah yang hadir mewakili kedua Kesebelasan sudah memenuhi kapasitas menurut ketentuan yang ditetapkan.  Bila semua yang hadir (sesuai undangan) memenuhi persyaratan, Pertemuan Teknik segera dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan.  Tetapi bila tidak memenuhi persyaratan (misalnya yang hadir kebanyakan tidak memenuhi kapasitas), maka Pertemuan Teknik dapat ditunda selama-lamanya 1 jam atau sesuai kesepakatan penundaan waktu yang dibuat pada saat itu), namun jika masih belum belum juga hadir sesuai waktu yang telah ditentukan maka Pertemuan Teknik dapat ditunda pada pagi esok harinya, selambat-lambatnya pada pukul. 09.00 waktu setempat (selambat-lambatnya dilaksanakan 6 jam sebelum pertandingan, bila pertandingannya dilaksanakan pada pukul. 15.30 waktu setempat.
5.       Pertemuan Teknik diadakan dengan tujuan untuk memperoleh keseragaman pengertian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pertandingan tersebut.  Untuk keperluan tersebut setiap Pengawas Pertandingan yang memimpin Pertemuan Teknik harus selalu membawa Buku Peraturan Umum Pertandingan PSSI dan Peraturan Khusus Pertandingan menurut tingkat kompetisi divisinya masing-masing.
6.       Memimpin Pertemuan Teknik harus dipandu AGENDA PERTEMUAN TEKNIK (SUSUNAN ACARA PERTEMUAN TEKNIK), Agenda Pertemuan Teknik harus berbicara secara terarah, teratur dan sistematis atau menghindarkan pembicaraan ngawur yang tidak jelas ujung pangkalnya.
7.       Agenda Pertemuan Teknik, sekurang-kurangnya terdiri dari acara 1) Pembukaan, 2) Absensi dan perkenalan peserta Pertemuan Teknik 3) Sambutan, 4) Pertemuan Teknik dimulai dengan a) membacakan jadwal pertandingan dan waktu mulai pertandingan, b) No. Skep Peraturan Umum Pertandingan dan No. Skep Peraturan Khusus Pertandingan  yang diajukan acuan pada pertandingan yang akan dilaksanakan, c) registrasi pemain termasuk bila ada catatan pemain yang terkena KK dan KM, d) menetapkan waktu penyerahan penyampaian DSP pada hari pertandingan, e) pengaturan bila terjadi force majeur, f) menetapkan jumlah maksimum yang dapat duduk di Bangku Cadangan sebanyak 14 orang (Bangku Cadangan sebelah utara untuk Kesebelasan A/atau Tuan Rumah dan Bangku Cadangan B/ Kesebelasan Tamu), g) yang berhak memberikan instruksi dan berdiri diseputar area teknik, h) cara penyampaian air minum kepada para pemain, i) cara menolong dan merawat pemain cedera. J) Registrasi warna kostim kedua Kesebelasan yang akan bertanding (kostim utama maupun cadanagan, keduanya dicatat dengan maksud bila setelah jeda sebuah Kesebelasan mengganti warna kostimnya tidak masalah), sebelumnya periksa dengan teliti apakah ukuran nomor dan penempatannya sudah memenuhi ketentuan, atau bila ada pencantuman logo dan nama perusahaan sponsor juga apakah sudah memenuhi ketentuan. K) hal-hal yang menyangkut Perwasitan dan Peraturan Permainan, dimana keputusan Wasit mutlak tidak dapat diganggu gugat.  Untuk menghindari salah pemahaman atas Peraturan Permainan, tidak ada salahnya sampaikan pula penjelasan yang menyangkut Peraturan Permainan tersebut seperti off side, hands ball, sliding tackling yang berbahaya, diving yang tidak dipekenankan dan lain-lain hal yang dianggap perlu.  Hal ini perlu dilakukan karena mengingat masih banyaknya Ofisial Kesebelasan yang belum paham benar tentang Peraturan Permainan.  Kepada kedua Ofisial Kesebelasan  yang menghadiri Pertemuan Teknik perlu disampaikan cara penyampaian protes kepada Perangkat Pertandingan dapat dilakukan pada saat jeda, jadi yang bersangkutan jangan melakukan dengan cara meninggalkan area teknik dan bergegas menuju tempat Pengawas Pertandingan maupun Wasit Cadangan dengan cara berteriak-teriak pada saat bola dalam permainan.
Selain itu Pengawas Pertandingan pada kesempatan Pertemuan Teknik agar meminta nama-nama ofisial Kesebelasan yang akan duduk di Bangku Cadangan, dengan cara meminta Manajer Kesebelasan mengisi formulir yang telah disediakan, cocokan nama-nama tersebut keesokan harinya pada DSP yang disampaikan yang bersangkutan, bila ada perbedaan maka nama yang terakhir dicantumkan pada DSP dianggap benar.  Cara ini dimaksudkan untuk memastikan orang-orang yang akan duduk di Bangku Cadangan dan agar menimbulkan kesan bahwa yang duduk di Bangku Cadangan itu hanya ofisial Kesebelasan yang namannya terdaftar saja.
Dan sampaikan urutan waktu menuju kick off, agar pertandingan dapat dilakukan tepat waktu (terutama kalau ada siarang langsung TV), Pengawas Pertandingan harus bekerjasama erat dengan Wasit dan Pengarah Acara TV) tetapkan waktu pemanasan bagi kedua Kesebelasan 40 menit s/d 20 menit sebelum pertandingan (penjaga gawang mendahului untuk melakukan pemanasan), setelah itu kedua Kesebelasan kembali ke kamar ganti pakaian untuk briefing ulang, 10 menit sebelum pertandingan kedua Kesebelasan dipanggil untuk persiapan (wasit memeriksa perlengkapan pemain), 7 menit sebelum pertandingan masuk kedalam lapangan diiringi FIFA Anthem, setelah masuk lapangan kedua Kesebelasan berbaris berjajar didalam lapangan (sejajar dengan garis pinggir lapangan, kurang lebih 3 meter dari garis pinggir), Kesebelasan B berjalan menuju Kesebelasan A untuk melakukan salaman, wartawan mengambil Photo Kesebelasan ditempat masing-masing (didalam lapangan kurang lebih 1-2 meter dari garis pinggir) dan diakhiri dengan tos kedua Kapten Kesebelasan dihadapan Wasit, semua dilakukan dipinggir lapangan, baru setelah itu semua pemain dan Wasit menuju tengah lapangan dan bersiap-siap untuk melakukan kick off.
Sampaikan pada pihak Aparat Keamanan agar melakukan sweeping dipintu masuk stadion agar penonton tidak membawa botol minuman, petasan, benda-benda tajam yang membahayakan keselamatan penonton.
5) Lain-lain, untuk memberi kesempatan kepada peserta Pertemuan Teknik untuk menyampaikan pendapatnya, seperti kepada kedua Manajer Kesebelasan, para Wasit, Para Anggota Panpel, dari Seksi Keamanan, Kesehatan, Humas dan lainnya yang dianggap perlu dan Perwira POLRI yang ditugaskan sebagai pelaksana keamanan pertandingan.
6) penutup, sesuai Pertemuan Teknik usahakan ditutup dengan doa kehadapan Yang Maha Kuasa Agar pertandingan yang dilaksanakan keesokan harinya dapat berjalan dengan baik, lancar dan aman.
Hasil Pertemuan Teknik dituangkan dalam Berita Acara yang dibuat berdasarkan kesepakatan Peserta Pertemuan Teknik dan disusun redaksinya berdasarkan Agenda Pertemuan Teknik, Kedua Manajer Kesebelasan atau yang mewakili, Para Wasit dan Panpel Pertandingan, dengan dilampiri absensi pada peserta para Peserta Pertemuan Teknik yang akan ikut hadir pada saat itu.



(II).   PADA HARI PERTANDINGAN

A.         SEBELUM PERTANDINGAN
1.  Dipagi hari kembali menghimpun sebanyak-banyaknya infromasi atas situasi dan kondisi terakhir menjelang dilaksanakannya pertandingan, sebagai langkah antisipatif terhadap semua situasi dan kondisi yang berkembang sampai dengan saat berlangsungnya pertandingan nanti.
2.  Dipagi hari juga kembali harus meninjau Stadion tempat pertandingan untuk memastikan semua sarana fasilitas Stadion sudah siap pakai untuk pelaksanaan pertandingan nanti, termasuk perhatikan garis lapangan permainan apakah sudah selesai dibuat, bendera-bendera sudut apakah sudah dipasang, jala gawang apakah sudah dipasang dengan kuat, Bangku Cadangan sudah bersih dan sudah diberi label Kesebelasan A dan B, papan penggantian pemain apakah tersedia, juga apakah materi sponsor sudah ditempatkan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh PSSI.  Ruangan-ruangan dibawah Tribun apakah sudah bersih, semua perlengkapannya sudah siap dipakai semua, termasuk sudah diberi label nama ruangan susuai kegunaannya.  Lihat apakah Loket Penjualan Tiket sudah mulai melayani para penonton yang hendak membeli Tiket.
3.  Pada siang harinya Perangkat Pertandingan dengan pengamanan khusus harus sudah tiba di Stadion paling lambat 1 ½ jam sebelum kick off, begitu tiba di Stadion perhatikan terlebih situasi di pintu-pintu Masuk Stadion apakah telah dibuka untuk penonton yang akan menyaksikan pertandingan, apakah disana sudah ada para petugas pintu/penyobek tiket dan aparat keamanan yang mendampinginya.  Kemudian aparat keamanan lainnya yang bertugas mengamankan diluar dan didalam stadion apakah sudah menempati posnya masing-masing.  Selain itu cek pula apakah sound system sudah bisa difungsikan dengan baik dan siap dioperasikan oleh petugasnya, juga apakah para petugas Panpel Pertandingan sudah siap bertugas ditempatnya masing-masing, terutama petugas administrasi pertandingan apakah sudah siap ditempat, anouncer yang akan membacakan susunan pemain (19 menit sebelum pertandingan dimulai/sebelum kedua Kesebelasan masuk lapangan), selain itu apakah anak gawang sudah lengkap dan siap bertugas, bendera fair play dan CD FIFA ANTHEM apakah sudah siap untuk dipergunakan mengiringi Wasit, Asisten Wasit I-II dan kedua Kesebelasan yang akan bertanding memasuki lapangan.
Mengunjungi kedua Kesebelasan untuk  mengecek Daftar Susunan Pemain (DSP).
Berkoordinasi dengan Ketua Panpel dan Penanggung Jawab Keamanan, dengan tujuan agar pertandingan dapat berlangsung aman, tertib dan lancar.
4.  Bila Pengawas Pertandingan sudah selesai melakukan pengecekan seluruh aspek yang ada kaitannya dengan persiapan pertandingan, maka semua Perangkat Pertandingan (Pengawas Pertandingan bersama Wasit, AW I, AW II dan Wasit Cadangan) melakukan konsentrasi, pemanasan bagi para wasit, briefing dan diskusi teknis kepemimpinan pertandingan serta ditutup dengan memanjatkan doa kehadapan Yang Maha Kuasa, agar diberi kekuatan dan keselamatan didalam menjalankan tugas memimpin pertandingan hari itu dengan menegakkan peraturan dan fair play.

5.  Sebelum pertandingan berlangsung agar terlebih dahulu menghitung jumlah orang yang duduk di Bangku Cadangan apakah berjumlah 14 orang atau lebih, jika lebih harus dicek nama-nama pada DSP siapa yang berhak duduk disitu, diluar itu harus dipersilahkan naik keatas Tribun atau bila masih tetap lebih jumlah orangnya, maka Wasit harus diberitahukan akan hal ini dan pertandingan jangan dulu dilaksanakan.




6.  Ringkasan Urutan Waktu menuju Kick off :
a.     Kurang dari 40 Menit s/d 20 menit  sebelum pertandingan dimulai, kedua Kesebelasan yang akan betanding diberi kesempatan untuk melakukan pemanasan, 5 menit sebelumnya penjaga gawang mendahului, setelah itu kedua Kesebelasan kembali ke kamar ganti pakaian masing-masing. (sesudah itu  para Wasit untuk memeriksa lapangan).
b.    Kurang dari 10 menit sebelum pertandingan dimulai, kedua Kesebelasan diberitahu harus sudah bersiap dipinggir lapangan, saatnya para Wasit untuk memeriksa perlengkapan yang dipergunakan para pemain dari kedua Kesebelasan.  (saatnya announcer membackan DSP).
c.     Kurang dari 7 menit sebelum pertandingan dimulai, Pengawas Pertandingan, Wasit dan Asisten Wasit I-II bersama kedua Kesebelasan berbaris memasuki lapangan dengan didahului pembawa bendera fair play dan diiringi lagu FIFA ANTHEM.  Pengawas Pertandingan hanya sampai pinggir lapangan atau tidak ikut masuk lapangan, tetapi berdiri disitu untuk mengatur prosesi.
Setelah masuk lapangan kedua Kesebelasan berbaris berjajar didalam lapangan (Sejajar dengan garis pinggir lapangan, 3 meter dari garis pinggir).
Kedua Kesebelasan bersalaman, pemain Kesebelasan B menuju Kesebelasan A untuk melakukan salaman.
Para Wartawan diberi kesempatan megambil photo kedua Kesebelasan ditempat masing-masing (didalam lapangan kurang lebih 1 atau 2 meter dari garis pinggir).
Kedua Kapten Kesebelasan melakukan tos didepan Wasit, masih dipinggir lapangan.
Setelah itu semua pemain dan Wasit menuju tengah lapangan dan bersiap-siap melakukan kick off.
Pada saat aba-aba peluit Wasit berbunyi sebagai tanda dimulainya pertandingan, semua stop watch secara bersama-sama atau serentak diaktifkan untuk mewujudkan keakuratan waktu selama berlangsungnya pertandingan.

B.         PADA SAAT PERTANDINGAN
1.    Mengamati dengan seksama jalannya pertandingan dari tempat duduk yang telah disediakan Panpel Pertandingan, untuk keperluan tersebut diseputar tempat Pengawas Pertandingan tidak terhalang pandangannya, sehingga bisa melihat dengan jelas semua kejadian didalam lapangan maupun diluar lapangan (Tribun), sehingga dapat membuat catatan lengkap atas semua kejadian yang timbul.  Catatan agar dibuat secara kronologis dari menit ke menit secara cermat.  Untuk menjawab keraguan dan sebagai langkah antisipasi bila ada pihak-pihak mengajukan protes, buat juga catatan (analisa) khusus setiap terjadi gol atau gol yang dinaulir, baik melalui proses langsung maupun melalui tendangan penalti.  Apakah sebelumnya telah terjadi atau tidak off side, hands ball, diving atau pelanggaran keras (uji keabsahan gol).
2.    Pengawas Pertandingan bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban jalannya pertandingan dan bilamana perlu dapat memberikan saran dan pendapat kepada Wasit pada hal-hal serius.
3.    Selama berlangsungnya pertandingan Pengawas Pertandingan harus selalu melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Ketua Panpel Pertandingan dan Penanggung Jawab Keamanan agar pertandingan dapat berjalan aman dan dapat selalu mengantisipasi sejak awal atas semua gejala yang akan menjurus keributan.  Termasuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan seksi humas bila ada hal-hal yang perlu diumumkan dan seksi kesehatan untuk memberikan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan diseputar Stadion.  Dan bila terjadi insiden Pengawas Pertandingan harus bekerja sama dengan semua pihak tersebut untuk mengatasi dengan cepat segala permasalahan yang timbul diseputar area Stadion.
4.    Pada Saat Jeda Perangkat Pertandingan harus bersama-sama menuju Ruang Ganti Pakaian dengan pengamanan khusus, untuk melakukan evaluasi dan perbaikan bagi penampilan kepemimpinan wasit dilapangan.  Menjelang saat jeda habis, paling lambat 3 menit menjelang pertandingan babak kedua, kedua Kesebelasan diberitahu untuk segera memasuki lapangan kembali.  Setelah itu Perangkat Pertandingan kembali ke lapangan dengan pengamanan khusus.
5.    Komunikasi sebelumnya dengan Penanggung Jawab Keamanan bahwa nanti apabila Wasit meniup peluit panjang tanda usainya pertandingan, kepada aparat keamanan untuk mencegah para penonton masuk ke dalam lapangan.  Dan komunikasikan pula dengan announcer, agar diumumkan pada saatnya supaya penonton tidak masuk ke dalam lapangan bila pertandingan sudah usai.

C.         SELESAI PERTANDINGAN

1.    Selesai pertandingan para pemain dari kedua kesebelasan yang bertanding dan para Wasit berkumpul di tengah lapangan untuk bersalaman dan memberikan salam kepada penonton.
2.    Menerima dan meneruskan segala bentuk pengaduan atau protes dari Kapten Kesebelasan yang bertanding kepada Pengurus PSSI menurut tingkat dan wewenangnya.
3.    Sementara kedua Kesebelasan yang bertanding belum meninggalkan lapangan, Pengawas Pertandingan sebaiknya tetap dipinggir lapangan dengan pengamanan khusus, untuk mengamati situasi usai pertandingan.  Perhatikan situasi diseputar kedua Kesebelasan yang baru saja selesai melakukan pertandingan, apakah pengamanan bagi kedua Kesebelasan tersebut cukup atau kurang, terutama amati situasi diseputar Kesebelasan tamu.
4.    Kepada para Wasit yang baru saja selesai memimpin pertandingan, dipersilakan terlebih dahulu kembali ke Ruang Ganti Pakaian dengan pengamanan khusus, untuk beristirahat dan ganti pakaian.
5.    Bila kedua Kesebelasan sudah masuk ke Ruang Ganti Pakaian masing-masing, Pengawas Pertandingan bisa kembali ke Ruang Ganti Pakaian bagi perangkat pertandingan, untuk mengadakan evaluasi singkat atas tugas para wasit yang baru saja selesai dilaksanakan.  Bila memungkinkan Laporan harian dan Laporan Khusus (jika ada kejadian) dibuat di Ruang Sekretariat Stadion, kemudian segera difax kepada Pengurus PSSI menurut tingkat dan wewenangnya.
6.    Bila kedua Kesebelasan dipastikan sudah meninggalkan Stadion dengan pengamanan masing-masing, Perangkat Pertandingan baru bisa meninggalkan Stadion kembali ke hotel tempat menginap dengan pengamanan khusus.
7.    Setiba di Hotel segera buat semua laporan yang harus dikerjakan, yang terdiri dari dokumen laporan yang dibuat sebelum pertandingan (6 dokumen), dan dokumen laporan yang dibuat sesudah pertandingan (4 dokumen laporan inti dan 4 dokumen laporan tambahan), yaitu sebagai berikut :
a.       Form Inspeksi Stadion
b.       Agenda Pertemuan Teknik (susunan acara PT)
c.       Daftar hadir (Absensi)
d.       Berita Acara Pertemuan Teknik
e.       Form Ofisial & Pemain yang duduk di Bangku Cadangan
f.        Daftar Susunan Pemain (DSP)
g.       LAPORAN HARIAN
h.       LAPORAN PERTANDINGAN
i.         LAPORAN PENGAWAS PERTANDINGAN
j.        LAPORAN KHUSUS (bila ada kejadian khusus)
k.       Ringkasan Laporan Pertandingan
l.         Analisa Pertandingan
m.     Analisa Khusus Pertandingan (uji keabsahan gol)\
n.       Penilaian Fair Play

Pedoman ringkas untuk penilaian Fair Play :
Kartu Kuning dan Kartu Merah (maks nilai 10)
Penilaiannya dikurangi 3, setiap Kesebelasan yang mendapatkan sebuah Kartu Merah dan dikurangi 1, setiap Kesebelasan yang mendapat Kartu Kuning.  Bila bersih dari Kartu Kesebelasan tersebut mendapat nilai maksimum 10.
Menunjukkan Permainan Baik (maks nilai 10)
Bila sebuah Kesebelasan menunjukkan permainan baik dan sportif, dimana setiap saat menguasai bola bermain menyerang dalam tempo tinggi, ia dapat diberi nilai tinggi sesuai kadar permainan positif yang diperlihatkan.  Tetapi bila Sebuah Kesebelasan tidak menunjukkan permainan baik, seperti misalnya sering bermain mengulur-ngulur waktu, Kesebelasan tersebut tidak diberi nilai maksimum 10, tetapi diberi pengurangan angka sesuai kadar permainan negatif yang diperlihatkan, sebagai contoh dikurangi 3 nilainya sehingga yang diberikan kepadanya hanya 7 misalnya.
Penghormatan terhadap Kesebelasan Lawan (maks nilai 5)
Bila para pemain sebuah Kesebelasan menunjukkan penghormatan terhadap Kesebelasan lawan, dengan bermain sportif tanpa sekalipun bermain kasar dan selalu memberikan pertolongan bila ada pemain lawan yang terjadtuh atau cedera, kepada Kesebelasan seperti ini bisa diberikan anggka tinggi sesuai kadar penghormatan yang diberikannya terhadap lawan.  Tetapi bila sebaliknya rasa hormat terhadap pemain lawan kadang-kadang diabaikan, seperti menjurus kasar dan kadang-kadang suka membiarkan pemain yang tergeletak dibiarkan, sehingga bisa dinilai kurang rasa hormat terhadap pemain lawan, kepada Kesebelasan semacam ini bisa diberikan angka pengurangan 2 nilai sehingga Kesebelasan tersebut hanya diberi nilai 3.
Perilaku para Ofisial (maks nilai 5)
Bagi Ofisial sebuah Kesebelasan berlaku tertib dan tidak mengganggu jalannya pertandingan, duduk tertib di Bangku Cadangan dalam jumlah sesuai ketentuan, tidak melakukan protes=protes yang tidak perlu dan memperlihatkan perilaku bersahabat dengan Ofisial Kesebelasan Lawan, Kesebelasan seperti ini bisa mendapat nilai tinggi sesuai kadar perilaku baiknya.  Tetapi bila sebaliknya misalnya perilaku Ofisial sebuah Kesebelasan yang kurang tertib seperti beberapa diantaranya keluar masuk Area Teknik diseputar Bangku Cadangan, teriak-teriak tanpa santun dan kurang memperlihatkan perilaku bersahabat terhadap Ofisial Kesebelasan Lawannya, Kesebelasan seperti ini nilainya bisa dikurangi 3 nilainya sehingga Kesebelasan tersebut hanya diberi nilai 2.

Perilaku Massa (maks nilai 5)
(Bagi Kesebelasan tandang dipertimbangkan mendapat nilai bila Kesebelasan tersebut memiliki suporter cukup banyak yang hadir).  Bagi Kesebelasan Kandang bila tingkah laku suporternya tertib, santun tidak mengeluarkan kata-kata kotor seperti menghina atau menghujat, Kesebelasan tersebut bisa mendapat nilai tinggi sesuai kadar tertibnya suporternya.  Tetapi bila sebaliknya, suporternya tidak tertib dan suka meneriakkan kata-kata kotor baik terhadap Pemain atau Kesebelasan lawan atau juga terhadap Wasit, Kesebelasan tersebut bisa dikurangi 3 nilainya sehingga Kesebelasan tersebut hanya diberikan nilai 2.

Semua laporan tersebut harus dikerjakan secara lengkap rapih dan dijilid rangkap 3, kirim segera kepada Pengurus PSSI menurut tingkat dan wewenangnya melalui Pos atau Perusahaan Jasa Titipan keesokan harinya.

8.    Selesai melaksanakan tugas kembali ke kota asal